Apa itu Daur Ulang Sampah Plastik Internal?
Pertama, mari kita bahas tentang daur ulang pascaindustri (PIR). Ini merujuk pada proses pengolahan ulang limbah plastik yang dihasilkan selama produksi produk plastik. Bila proses daur ulang ini berlangsung di fasilitas produksi yang sama, maka dikenal sebagai daur ulang internal.
Jenis Plastik untuk Daur Ulang Internal
• Film plastik PE pada mesin daur ulang
• Contoh bahan pascaindustri yang dapat didaur ulang di dalam pabrik meliputi limbah plastik dan bahan cacat yang dihasilkan selama produksi. Bahan umum untuk daur ulang internal adalah sisa tas kaos, film HDPE/LDPE dan sisa tas, film plastik cetak dan tidak cetak, pita gambar, kain tenun, limbah cetak tiup, dan limbah cetak injeksi.
Mengapa Produsen Plastik Harus Mulai Mendaur Ulang Secara Internal?
Banyak produsen plastik yang sudah mendaur ulang limbah produksi di fasilitas mereka sendiri, menggunakan kembali pelet daur ulang untuk produksi atau menjualnya di pasar. Mengingat kenaikan harga polimer global dan kekurangan sumber daya, produsen telah menyadari bahwa memasukkan lebih banyak bahan daur ulang ke dalam produksi tidak hanya dapat mengurangi jejak karbon mereka tetapi juga memangkas biaya.
Keuntungan Daur Ulang Internal
1. Pangkas Biaya dan Hemat Waktu
Ketika produsen menyerahkan daur ulang mereka ke pihak ketiga, mereka menghadapi beberapa langkah awal, seperti memilah limbah yang berharga, menyimpannya hingga cukup, dan mengangkutnya ke fasilitas daur ulang. Setelah proses daur ulang selesai, pelet biasanya perlu diangkut kembali ke pabrik produsen. Selain itu, produsen harus membayar layanan daur ulang ini.
Daur ulang internal menghilangkan banyak langkah ini, menghemat waktu dan uang dengan menghindari biaya logistik dan outsourcing. Hal ini juga memberi produsen fleksibilitas untuk mengoptimalkan proses produksi dan daur ulang mereka, meminimalkan waktu dan ruang penyimpanan.
2. Mempromosikan Ekonomi Sirkular
Menggunakan lebih banyak bahan daur ulang dalam produk dapat menurunkan biaya produksi, mengurangi jejak karbon, dan meminimalkan penggunaan bahan baku. Hal ini khususnya penting bagi produsen film dan tas yang harus mematuhi peraturan pemerintah untuk meningkatkan kandungan bahan daur ulang agar dapat dijual di pasar seperti Eropa dan AS. Bagi produsen ini, menggunakan limbah mereka sendiri untuk membuat bahan daur ulang pascaindustri adalah salah satu cara yang paling efisien dan hemat biaya untuk mendapatkan resin daur ulang.
3. Kontrol yang Lebih Baik Atas Bahan Daur Ulang
Untuk memaksimalkan efisiensi daur ulang dan mencapai kualitas yang konsisten, sangat penting untuk memproses ulang material pada mesin daur ulang yang stabil. Bahkan ketika material terbuat dari polimer yang sama, sifatnya dapat bervariasi, sehingga sulit untuk dibedakan tanpa alat canggih.
Dengan mendaur ulang secara internal, produsen memiliki pengetahuan lengkap tentang karakteristik material mereka. Hal ini memastikan bahwa 100% material daur ulang, dengan sifat yang konsisten, dapat langsung digunakan kembali pada jalur produksi, membantu menjaga kontrol kualitas yang ketat atas produk akhir.
4. Meningkatkan Profitabilitas
Dengan naiknya harga polimer dan meningkatnya biaya bahan baku, resin daur ulang menjadi lebih berharga dari sebelumnya. Bahkan jika produsen tidak menggunakan 100% pelet daur ulang mereka, mereka dapat menjual kelebihannya di pasar, mengubah limbah produksi menjadi manfaat ekonomi. Standar hukum dan industri mendorong penggunaan konten daur ulang, menciptakan permintaan yang terus meningkat untuk bahan daur ulang secara lokal dan global. Aplikasi seperti pencetakan injeksi, ekstrusi, dan pencetakan tiup sangat ideal untuk menggunakan pelet daur ulang, yang sering digunakan untuk memproduksi botol deterjen, wadah baterai, serat sapu, pipa, furnitur, mainan, bangku, wadah daur ulang, dan tempat sampah.